TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR
- A. Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar
Tugas perkembangan atau development tasks menurut Havighurst adalah “tugas – tugas yang harus dipecahkan dan diselesaikan oleh setiap individu pada setiap periode perkembangannya agar supaya individu menjadi berbahagia”.
Tujuan mempelajari tugas perkembangan ialah:
- Mendapatkan petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada periode usia – usia tertentu
- Memberikan motivasi kepada individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok social pada usia tertentu sepanjang kehidupannya.
- Menunjukkan kepada individu tentang apa yang akan dihadapi dan tindakan apa yang diharapkan kalau sampai pada tingkat perkembangan berikutnya
- Faktor tuntutan kebudayaan yang berbentuk kekuatan, norma hidup, harapan serta nilai – nilai ideal pada kehidupan individu yang sedang berkembang.
- Kematangan fisik, merupakan salah satu faktor penentu munculnya tugas – tugas perkembangan pada periode usia – usia tertentu, di samping kondisi kesehatan dan kecacatan.
- Kepribadian seseorang, antara lain intelegensi, minat, sikap, kecenderungan sosial emosional, sifat dan karakter.
- Dorongan untuk ke luar dari rumah dan masuk ke dalam kelompok anak – anak sebaya.
- Dorongan yang bersifat kejasmanian untuk memasuki dunia permainan anak yang menuntut keterampilan tertentu.
- Dorongan untuk memasuki dunia orang dewasa yang yaitu dunia konsep – konsep logika, simbol dan komunikasi, serta kegiatan mental lainnya.
- Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk melakukan berbagai permainan.
- Ø Merencanakan dengan serius pemberian kesempatan-kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas-aktivitas fisik atau bermain.
- Ø dalam belajar membatasi gerakan-gerakan anak secara ketat tidaklah pantas dibandingkan tuntutan tugas perkembangan mereka.
- Ø usaha yang terencana dan serius dalam menanggulangi gangguan perkembangan fisik anak. Sangat diharapkan dari sekolah anak-anak yang sakit harus diobati atas prakarsa sekolah. Perlu disadari betul oleh sekolah, bahwa anak yang sakit fisik sangat terganggu perkembangan mentalnya, yaitu anak menjadi pemurung, rendah diri dan kegairahan belajarnya berkurang, bahkan dapat hilang sama sekali.
- Membina sikap hidup yang sehat terhadap diri sendiri, sebagai individu yang sedang berkembang.
- Belajar bergaul dengan teman sebaya
- Mulai mengembangkan peran sesuai dengan jenis kelamin secara tepat
- Mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung
- Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
- Mengembangkan kata hati, moral dan skala nilai
- Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial.
- Mencapai kebebasan pribadi
Sedangkan menurut kajian Psikologi tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi:
- Perkembangan kognitif.
- Pengurutan,mampu untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya.
- Klasifikasi,mampu untuk memberi nama dan mengidentifikasi benda
- Decentering,mempertimbangkan beberapa aspek untuk memecahkan masalah.
- Reversibility, memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal.
- Konservasi,memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut.
- Penghilangan sifat Egosentrisme—kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain
- Perkembangan Moral
- ( usia 6 sampai9 tahun) menempati posisi apa untungnya buat saya, perilaku yang benar didefinisikan dengan apa yang paling diminatinya. Penalaran tahap dua kurang menunjukkan perhatian pada kebutuhan orang lain, hanya sampai tahap bila kebutuhan itu juga berpengaruh terhadap kebutuhannya sendiri. semua tindakan dilakukan untuk melayani kebutuhan diri sendiri saja.
- ( Usia 9 – 12 tahun), seseorang memasuki masyarakat dan
memiliki peran sosial. Individu mau menerima persetujuan atau
ketidaksetujuan dari orang-orang lain karena hal tersebut merefleksikan
persetujuan masyarakat terhadap peran yang dimilikinya. Mereka mencoba
menjadi seorang anak baik untuk memenuhi harapan tersebut, karena
telah mengetahui ada gunanya melakukan hal tersebut. Penalaran tahap
tiga menilai moralitas dari suatu tindakan dengan mengevaluasi
konsekuensinya dalam bentuk hubungan interpersonal, yang mulai
menyertakan hal seperti rasa hormat, rasa terimakasih, dan golden rule.
- Perkembangan mental emosional dan social anak usia sekolah dasar tugas perkembangannya yaitu:
1) Melalui interaksi sosial, anak-anak mulai mengembangkan rasa bangga dalam prestasi dan bangga pada kemampuan mereka.
2) Anak-anak yang didorong dan dipuji oleh orang tua dan guru mengembangkan perasaan kompetensi dan kepercayaan keterampilan mereka. Mereka yang menerima sedikit atau tidak ada dorongan dari orangtua, guru, akan meragukan kemampuan mereka untuk menjadi sukses.
3) Mereka yang layak menerima dorongan dan penguatan melalui eksplorasi pribadi akan muncul dari tahap ini dengan perasaan yang kuat tentang diri dan rasa kemerdekaan dan kontrol. Mereka yang tetap yakin dengan keyakinan dan keinginan mereka akan tidak aman dan bingung tentang diri mereka sendiri dan masa depan.
- Perkembangan Psikomotor anak usia sekolah dasar pada perkembangannya mencakup
- Mampu melompat dan menari
- Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan
- Dapat menghitung jari – jarinya
- Mendengar dan mengulang hal – hal penting dan mampu bercerita
- Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya
- Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya
- Mampu membedakan besar dan kecil
- Ketangkasan meningkat
- Melompat tali
- Bermain sepeda
- Mengetahui kanan dan kiri
- Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan
- Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar
Kegagalan mencapai tugas-tugas perkembangan ini akan melahirkan perilaku yang menyimpang (delinquency). Penyimpangan yang terjadi pada anak yang berusia sekolah dasar antara lain;
- Suka membolos dari sekolah
- Malas belajar
- Keras kepala
Dengan mengetahui tugas perkembangan anak diatas maka peran orang tua sangat dibutuhkan. Dimana dalam mengasuh anak untuk tumbuh dengan maksimal, sempurna dan seimbang butuh pengasuhan ayah dan ibu. Sehingga dapat tercipta keseimbangan antara otak kanan-kiri anak. Sebab setiap anak itu memiliki kepribadian dan karakter yang berbeda-beda. Berikanlah rasa nyaman pada buah hati hingga hormone untuk mendukung pertumbuhannya diproduksi secara maksimal. Maka dari itu anak usia diatas 6 tahun otak kirinya mulai berkembang, mulai berfikir logis serta lingkungan memberikan pengaruh 30 persen dan orang tua 70 persen. Oleh sebab itu dalam usia ini orang tua dituntut menjadi motivator.
- B. Praktek Pendidikan yang Diperlukan dalam Melayani Tugas Perkembangan Anak
Oleh sebab itu pendidikan harus diberikan kepada anak (Mudyahardlo,1992:23). Sebagaimana yang telah dibicarakan sebelumnya bahwa anak tanpa bantuan dari orang lain atau guru tidak akan bisa berkembang atau menjadi dewasa sendiri. Oleh sebab itu, keberadaan orang tua atau guru di sekolah dalam perkembangan anak sangat menentukan. Orang tua harus dapat melayani tugas perkembangan anak dengan sebaik-baiknya. Misalnya menanamkan kebiasaan untuk bangun pagi, shalat, makan pada waktunya, kebiasaan belajar, bermain, istirahat dan lain-lain. Sebagai orang tua perlu memberikan aturan-aturan yang sesuai dengan norma dan adat istiadat yang berlaku untuk masing-masing lingkungan.
Demikan juga guru di sekolah yaitu dengan menanamkan hidup bersih dan teratur, menciptakan lingkungan yang menunjang, kebiasaan dan disiplin yang tinggi, memberikan tanggung jawab terhadap semua anak, membina kerjasam yang baik, tenggang rasa, peercaya diri melalui mdel-model dan lain-lain. Kepada anak diberikan fasilitas dan kesempatan yang cukup dalam memberdayakan alat-alat yang ada di sekolah, di bawah pengawasan dan bimbingan guru. Guru harus dapat membina kerjasama yang baik dengan orang tua siswa, masyarakat dan semua orang-orang yang terlibat dalam kelancaran proses pendidkan di sekolah.
Baik orang tua maupun guru dalam melayani perkembangan tersebut janganlah bersikap otoriter, karena tipe yang demikian akan menghambat tugas perkembangan anak. Setiap kegiatan anaka dapat diajak untuk bekerjasama dan bermusyawarah. Dengan sikap demikian sangat menentukan keberhasilan anak.
Cara yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk membantu tugas-tugas perkembangan siswanya berada pada masa remaja
- Usaha membantu pencapaian tugas perkembangan no.1
- Membahas dalam diskusi kelompok-kelompok tentang berfikir positif, empati, kontrol emosi, perasaan altruistik (mengutamakan kepentingan orang lain) dan penampilan menarik perlu bagi remaja untuk membina keakraban dengan lawan jenis.
- Melatih siswa untuk selalu bersikap dan berfikir positif, altruistik, empati, kontrol emosi dan berpenampilan yang menarik. Perlu disusun oleh sekolah program latihan khusus untuk latihan berfikir positif, altuistik dan kontrol emosi yang jelas oleh sekolah (khususnya guru pembimbing) dan dilaksankan sebagai kurikulum inti, bukan ekstra kurikuler. Khusus untuk penampilan ada program latihan fisik yang benar bertujuan untuk membentuk pertumbuhan fisik siswa. Dalam pelajran olahraga ada senam atau kegiatan olahraga yang benar-benar membentuk fisik siwa menjadi menarik. Disamping itu gizi siwa hendaknya dipenuhi dengan berbagai cara atau program peningkatan gizi, misalnya dengan pengaturan gizi pada kafe sekolah.
- Usaha perkembangan tugas perkembangan 2.
- Melakukan bimbingan kelompok yang terjadwal. Untuk membahas tentang mengapa dan bagaimana seorang remaja melaksanakan peranan sebagai wanita dan pria sesuai dengan nilai agama, ilmu penegtahuan dan adat istiadat.
- Melatih mereka untukmelaksanakan peranan-peranan itu denagn latihan yang terprogram.
- Menciptakan kondisi belajar yang memupuk kerja sama agar masing-masing remaja dapat melaksanakan perannya sesuai dengan jenis kelamin.
- Memberi model teman sebaya, guru dan orang yang dikagumi remaja tentang peran-peran yang disesuaikan dengan jenis kelamin.
- Usaha membantu tugas perkembangan no 3
- Memberikan informasi tentang bagaimana merawat fisik sesuai dengan jenis kelamin. Pemberian informasi ini harus dilakukan dalam ruangan yang terpisah antara remaja wanita dan pria. Hal ini dilakukan untuk menghindari perasaan malu, pada masing-masing individu yang berbeda jenis kelamin, jika sedang membahas pertumbuhan fisik yang rahasia.
- Melakukan diskusi atau bimbingan kelompok untuk membahas permasalahn yang menyangkut perwatan dan mempergunakan fisik mereka dengan sebaik-baiknya. Khusus remaja wanita diperlukan peragaan untuk merawat fisik (seperti kulit, rambut, orga seks, bau badan) dengan mempergunakan obat-obat tradisional pada waktu yang terprogram dalam kurikulum.
- Usaha untuk membantu pencapaian tugas perkembangan no.4
- Melakukan diskusi atau bimbingan kelompok dibahasa mengapa dan bagaimana emosi remaja yang mandiri, dan cara mengatasi emosi yang dialami remaja.
- Personil sekolah harus menampilkan emosi yang sabar, penuh kasih sayang, kebahagiaan dalam mereaksi terhadap remaja, sehingga remaja merasakan senangnya diperlukan dengan emosi yang terkontrol atau positif.
- Guru menghargai dengan sikap yang menyokong remaj-remaja yang menampakkan emosi yang positif dalam menghadapi permasalahan yang menyakitkan dan memberitahu bagaimana seharusnya beremosi jika emosi tidak terkontrol.
- Membicarakan dengan orang tua tentang bagaimana bertingkah laku emossional positif terhadap remaja, agar remaja berkembang emosinya secara positif.
- Usah membantu tugas perkembangan no.5
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengelola koperasi sekolah. Menyelenggarakan bazar-bazar sekolah didalam sekolah atau diluar sekolah (mandiri atau bekerjasama dengan lembaga lain) yang dapat menampilkan hasil-hasil usaha siswa.
- Melakukan pengembangan bakat-bakat khusus yang benar-benar dapat digunakan untuk mencari penghasilan pada masa sekarang atau masa yang akan datang.
- Usaha membantu tugas perkembangan no.6
- Memperkenalkan potensi-potensi yang dimiliki
- Memperkenalkan berbagai pekerjaan yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat, dalam rangka memelihara dan memanfaatkan potensi.
- Membentuk keyakinan dalam diri remaja tentang jerja keras, dengan memberikan contoh-contoh orang dan negara yang maju yang memiliki filsafat atau keyakinan kerja keras dalam berkarier.
- Memberikan penilaian yang tinggi kepada remaja-remaja yang kreatif dalam melakukan hal yang positif, baik dalam bidang akademis, sosial, maupun bakat-bakat khusus.
- Membantu remaja mengembangkan ketermapilan intelektual no. 7
- Bebagai uasaha yang dapat dilakukakn adalah memberikan pengalaman menyusun kurikulum yang benar-benar terkait dengan kebutuhan tuntutan tugas perkembangan remaja pada saat itu, dan melatih mereka menerapkan oengalaman-pengalaman mereka dalam menghadapi kehidupan pendidikan sosial, ekonomi dan lain-lainnya dalam hidup.
- Melakukan metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa untuk memecahkan masalah-masalah, dengan mempergunakan informasi yang diperoleh melalui berbagai jenis sumber informasi (guru, nara sumber, media cetak, telavisi dan dari pengalaman percobaan-perobaan).
- Metode pembelajaan untuk mengembangkan kerja sama, teruama dalam mempelajari kehidupan beragama, hukum-hukum berwarga negara. Metode ini memungkinkan anak memperoleh pengalaman langsung yang memudahkan mereka mengerti dan menghayati kehidupan beragama dan mempraktekkannya melalui organisasi siswa, organisasi keagamaan dan lain-lain.
- Usaha sekolah untuk membantu mencapai tugas perkembangan no.8
- Memperkaya informasi tentang kehidupan sosial yang menjadi kenyataan dan mengikutsertakan mereka untuk aktif mencari pemecahan masalah kehidupan sosial.
- Memperkenalkan siswa remajasecara langsung kepada kehidupan lembaga sosial yang nyata dan meminta mereka berperan serta pada lembaga-lembaga ssosial yang membutuhkan.
- Usaha sekolah untuk membantu mencapai tugas perkembangan no. 9
- Memperkenalkan filasafat hidup sesuai dengan nilai-nilai agama, ilmu penegtahuan dan budaya yang djunjung tinggi melalui berbagai sumeber seperti dari nara sumber dan media cetak.
- Meberi kesempatan kepada siswa untuk mengamati sampai berapa jauh hidup itu berpean dalam kehidupan keluarga siswa.
No comments:
Post a Comment